Cari Blog Ini

Minggu, 05 Agustus 2018

Some Foods 2

1. NASI GORENG.

Nasi adalah sebuah bagian penting dari masakan tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng. Nasi goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan kembali di meja makan. 
 
Nasi goreng adalah sebuah makanan berupa nasi yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng atau margarin, biasanya ditambah kecap manis, bawang merah, bawang putih, asam jawa, lada dan bumbu-bumbu lainnya, seperti telur, ayam, dan kerupuk. Ada pula nasi goreng jenis lain yang dibuat bersama ikan asin yang juga populer di seluruh Indonesia.
Nasi goreng juga dikenal sebagai masakan nasional Indonesia. Dari sekian banyak hidangan dalam khazanah Masakan Indonesia, hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai makanan nasional sejati. Masakan nasional Indonesia ini tidak mengenal batasan kelas sosial. Nasi goreng dapat dinikmati secara sederhana di warung tepi jalan, gerobak penjaja keliling, hingga restoran dan meja prasmanan dalam pesta.
Pada tahun 2011, sebuah polling Internet yang diadakan oleh CNN International dan diikuti oleh 35.000 orang menempatkan Nasi Goreng pada peringkat dua dalam daftar '50 Makanan Terlezat di Dunia' setelah rendang.

Nasi goreng Indonesia aromanya berbeda dengan nasi goreng dari negara asia lain, baunya lebih bersahaja dan berbau asap, hal ini karena nasi goreng di Indonesia diberi kecap manis atau kadangkala terasi, dan rasanya lebih kuat dan pedas dibanding nasi goreng cina.Nasi goreng biasanya dihidangkan dengan krupuk dan bawang goreng untuk memberikan rasa renyah.
Bahan utama nasi goreng antara lain nasi yang telah masak, kecap manis, bubuk terasi (pasta udang), garam, bawang putih , bawang merah, cabe rawit, daun bawang, pala, kunyit, minyak sayur, bawang merah, gula, pasta jahe, dan irisan mentimun serta tomat untuk hiasan. Beberapa resep bisa menambahkan lada hitam, saus ikan, atau kaldu bubuk sebagai penambah bumbu dan rasa. Telur bisa dicampur menjadi nasi goreng atau digoreng secara terpisah, baik sebagai telur ceplok/telur mata sapi, atau telur dadar (omelet), dan juga telur rebus. Penambahan telur atau tidak biasanya merupakan pilihan, nasi goreng yang dihidangkan dengan telur goreng sering dinamakan nasi goreng spesial atau nasi goreng khusus yang diberi topping telur goreng.





2. fish picatta.

Piccata adalah kata Italia, bentuk feminin dari kata piccato, yang berarti "kesal". Ini adalah terjemahan dari Perancis piqué, participle of piquer. Ketika digunakan dalam referensi untuk cara menyiapkan makanan, terutama daging atau ikan, itu berarti "diiris, tumis, dan disajikan dalam saus yang mengandung lemon, mentega dan rempah-rempah". Di Italia, scaloppine mengacu pada eskalas daging tipis,  dan piccata merupakan salah satu metode memasak untuk potongan daging ini.

Secara tradisional, orang Italia menyiapkan piccata menggunakan veal (piccata di vitello al limone) atau frittura piccata, khususnya di wilayah Milan [4] ikan todak (pesce spada con capperi e limone).  Namun, hidangan paling terkenal dari jenis ini di AS menggunakan ayam (chicken piccata).

Ingredients

    • 2 Tbsp olive oil
    • 4 small white fish fillets (1 lb. total)
    • Kosher salt and freshly ground black pepper
    • 1/4 cup flour
    • 1/4 cup white wine
    • 2 lemons, juiced
    • 2 tbsp. capers
    • 2 tbsp. butter
    • 2 tbsp. chopped fresh parsley
 
      2. how to make.

         Panaskan minyak, blot ikan kering dan bumbui dengan garam dan lada. Keruk tepung, kibaskan kelebihan. Tumis ikan dalam minyak hingga matang, sekitar 4 mnt, balik setengah. pindahkan ke piring. tuankan white whine ke wajan, mengaduk 1 menit .. Tambahkan jus lemon dan caper dan aduk. Tambahkan mentega dan aduk bersama. Tuangkan ikan dan hiasi dengan peterseli.



3. SUSHI.

Konon kebiasaan mengawetkan ikan dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di Asia Tenggara. Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam" suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut umami dalam bahasa Jepang.

Nigirizushi dikenal di Jepang sejak zaman Edo. Sebelum zaman Edo, sebagian besar sushi yang dikenal di Jepang adalah jenis oshizushi (sushi yang dibentuk dengan cara ditekan-tekan di dalam wadah kayu persegi).Pada zaman dulu, orang Jepang mungkin kuat makan karena sushi selalu dihidangkan dalam porsi besar. Sushi sebanyak 1 kan (1 porsi) setara dengan 9 kan (9 porsi) sushi zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18 kepal sushi (360 gram). Satu porsi sushi zaman dulu yang disebut ikkanzushi mempunyai neta yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.

Pada zaman Edo periode akhir, di Jepang mulai dikenal bentuk awal dari nigirizushi. Namun ukuran porsi nigirizushi sudah dikurangi agar lebih mudah dinikmati. Ahli sushi bernama Hanaya Yohei menciptakan sushi jenis baru yang sekarang disebut edomaezushi.Namun ukuran sushi ciptaannya besar-besar seperti onigiri. Pada masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak rusak bila dijadikan sushi.

Sampai tahun 1970-an sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi pesan-antar. Dalam manga, sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan sushi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud pada tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.

Keberhasilan kaitenzushi mendorong perusahaan makanan untuk memperkenalkan berbagai macam bumbu sushi instan yang memudahkan ibu rumah tangga membuat sushi di rumah. chirashizushi atau temakizushi dapat dibuat dengan bumbu instan ditambah nasi, makanan laut, tamagoyaki dan nori.  \




Tidak ada komentar:

Posting Komentar