1. KAYU MANIS
Kayu
manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil
rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis,
dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar
manis, anggur panas.
Kayu
manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini
digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa
kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu
manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai
penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang
sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
Spesies
penghasil
Beberapa spesies kayu
manis yang dijual di pasaran di antaranya:
- Cinnamomum verum'(True cinnamon, Sri Lanka cinnamon atau Ceylon cinnamon).
- C. burmannii (korintje, kasiavera, atau Indonesian cinnamon).
- C. loureiroi (Saigon cinnamon atau Vietnamese cinnamon).
- C. aromaticum (Cassia atau Chinese cinnamon).
Kulit manis Ceylon
sering kali hanya menggunakan kulit bagian dalam yang lebih tipis, lebih
memiliki kesegaran, kurang padat, lebih beraroma, dan lebih lembut dalam rasa
daripada kasiavera. Kasiavera memiliki rasa yang lebih kuat (sering lebih
pedas) daripada kulit manis Sri Lanka dan umumnya berwarna merah kecoklatan sedang
hingga ringan, keras dan bertekstur kayu, serta lebih tebal (2–3 mm
(0,079–0,12 inci) dan menggunakan seluruh lapisan kulitnya.
Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.
Daun Bawang merupakan satu kelompok dengan bawang-bawangan. Daun bawang ini mirip dengan daun seledri namun daun bawang memiliki warna hijau dan bentuk yang panjang dan tidak memiliki banyak cabang daun diujungnya. Tekstur dari daun bawang ini adalah bagian batangnya yang berwarna hijau muda itu keras dan ujung daunnya yang berwarna hijau tua sangat mudah jika dipotong. Aroma dari daun bawang sangat khas sehingga sangat mudah dikenali dari baunya saja. Rasa dari daun bawang mirip dengan jenis bawang-bawangan lainnya namun lebih ringan. Biasanya daun bawang ini digunakan dalam pembuatan martabak telur.
Fungsi
Daun bawang mengandung
banyak vitamin
yaitu, vitamin A, vitamin B1, dan juga vitamin C. Maka dari itu mengkonsumsi
daun bawang sangat baik karena dapat menjaga kekebalan tubuh, mencegah
terjadinya sembelit,
kesehatan kulit, dan juga untuk kesehatan rambut. Jadi, mencampurkan daun
bawang pada masakan tentunya sangat baik dan lebih baik dikenalkan dari kecil
agar anak-anak menyukainya.
Daun bawang ini
biasanya dapat diolah dengan cara dicampurkan kedalam adonana masakan ataupun
sebagai taburan. Makanan yang biasa menggunakan daun bawang antara lain,
martabak telur, bubur ayam, dan sup. Irisan daun bawang yang digunakan pada
campuran martabak telur membuat rasa dari martabak telur menjadi lebih sedap
dan gurih.
Cara Mengolah
Setangkai daun bawang
yang segar dapat diolah menjadi masakan yang nikmat dan sedap juga tentunya.
Buat Anda yang senang sekali dengan daun bawang dalam campuran masakan Anda,
berikut cara mengolah daun bawang agar tetap segar ketika dimasak walaupun
sudah lama disimpan. Biasanya cara ini dapat menahan daun bawang hingga satu
minggu.
- Pilihlah daun bawang yang masih terdapat akarnya;
- Saat mencuci daun bawang, kemudian keringkan dengan cara ditepuk-tepuk dengan handuk agar airnya terserap dan daun bawang menjadi kering;
- Potong ujung daun bawang hingga rata dan menjadi sama rata semua;
- Untuk menyimpannya, siapkan botol atau wadah yang sudah diisi air untuk menampung akar daun bawang;
- Bagian hijau dari daun bawang ditutup dengan menggunakan plastik bening agar menjaga kelembapan;
- Agar tetap segar, ganti air setiap hari agar daun bawang dapat tahan selama satu minggu;
- Untuk diolah menjadi makanan, cukup dengan diiris tipis-tipis saja dan dapat menjadi campuran dan taburan makanan seperti martabak telur ataupun soto ayam.
3. PARSLEY
Parsley
atau peterseli kebun (Petroselinum crispum) adalah spesies tanaman berbunga di
keluarga Apiaceae, yang berasal dari daerah Mediterania tengah (Italia selatan,
Yunani, Portugal, Spanyol, Malta, Maroko, Aljazair, dan Tunisia),
dinaturalisasi di tempat lain di Eropa, dan banyak dibudidayakan sebagai
ramuan, bumbu, dan sayuran.
Dimana tumbuh sebagai dua tahunan, pada tahun pertama, ia membentuk roset daun tiga kali lipat 10-25 cm (3,9-9,8 inci) dengan selebaran 1-3 cm (0.4-1.2 in), dan akar tunggang digunakan sebagai toko makanan selama musim dingin
Peterseli banyak digunakan dalam masakan Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Bibit daun keriting sering digunakan sebagai hiasan. Di Eropa tengah, Eropa timur, dan Eropa selatan, dan juga di Asia barat, banyak hidangan disajikan dengan peterseli cincang hijau segar yang ditaburkan di atasnya. Petersak akar sangat umum di tengah, timur, dan selatan masakan Eropa, di mana ia digunakan sebagai makanan ringan atau sayuran di banyak sup, semur, dan casserole.
Dimana tumbuh sebagai dua tahunan, pada tahun pertama, ia membentuk roset daun tiga kali lipat 10-25 cm (3,9-9,8 inci) dengan selebaran 1-3 cm (0.4-1.2 in), dan akar tunggang digunakan sebagai toko makanan selama musim dingin
Peterseli banyak digunakan dalam masakan Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Bibit daun keriting sering digunakan sebagai hiasan. Di Eropa tengah, Eropa timur, dan Eropa selatan, dan juga di Asia barat, banyak hidangan disajikan dengan peterseli cincang hijau segar yang ditaburkan di atasnya. Petersak akar sangat umum di tengah, timur, dan selatan masakan Eropa, di mana ia digunakan sebagai makanan ringan atau sayuran di banyak sup, semur, dan casserole.
Parsley tumbuh paling baik di tanah yang lembab dan
berdrainase baik, dengan sinar matahari penuh. Ini tumbuh paling baik antara
22-30 ° C (72-86 ° F), dan biasanya tumbuh dari biji. Perkecambahan lambat,
memakan waktu empat sampai enam minggu, dan seringkali sulit karena
furanocoumarins dalam biji benihnya. Biasanya, tanaman yang ditanam untuk tanaman
daun berjarak 10 cm, sementara tanaman yang ditanam sebagai tanaman akar
berjarak 20 cm untuk memungkinkan pengembangan akar.
Parsley menarik beberapa spesies satwa liar. Beberapa kupu-kupu swallowtail menggunakan peterseli sebagai tanaman inang untuk larva mereka; Ulat mereka berwarna hitam dan hijau bergaris-garis dengan titik-titik kuning, dan akan memakan peterseli selama dua minggu sebelum berubah menjadi kupu-kupu. Lebah dan serangga pemakan serangga juga mengunjungi bunga-bunga itu. Burung seperti goldfinch memakan biji.
Parsley menarik beberapa spesies satwa liar. Beberapa kupu-kupu swallowtail menggunakan peterseli sebagai tanaman inang untuk larva mereka; Ulat mereka berwarna hitam dan hijau bergaris-garis dengan titik-titik kuning, dan akan memakan peterseli selama dua minggu sebelum berubah menjadi kupu-kupu. Lebah dan serangga pemakan serangga juga mengunjungi bunga-bunga itu. Burung seperti goldfinch memakan biji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar