Cari Blog Ini

Selasa, 11 September 2018

SOME INGREDIENTS #6


1. FLOUR

Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan.


+ SEJARAH TEPUNG

Bukti arkeologi paling awal untuk benih gandum hancur antara batu kilangan sederhana untuk membuat tepung sampai 6000 SM. [2] Orang Romawi adalah orang pertama yang menggiling biji di pabrik kerucut. Pada tahun 1879, pada awal Era Industri, pabrik uap pertama dipasang di London. [3] Pada tahun 1930an, beberapa tepung mulai diperkaya dengan zat besi, niasin, tiamin dan riboflavin. Pada tahun 1940-an, pabrik mulai memperkaya tepung dan asam folat ditambahkan ke daftar pada 1990-an.

+ JENIS - JENIS TEPUNG


Ketika kita hendak membuat kue, kudapan ataupun makanan lain, maka yang pertama yang harus kita ketahui bahan dasar apa yang harus kita pakai. Jika kita hendak memasak bubur ayam tentu pikiran kita akan terbayang akan bahan dasar beras. Apakah Beras putih atau beras merah tergantung ide yang kita dapat. Ketika kita ingin membuat kue donat, untuk usaha misalnya, maka segera terpikir bahwa bahannya adalah tepung. Tetapi kita tidak bisa sembarangan asal beli tepung. Karena tepung ada beberapa macam. Dan setiap jenis tepung mempunyai "fungsi" tertentu dan lebih maksimal sebagai bahan dasar makanan tertentu.

Tepung Terigu (Wheat Flour)

Dibuat dari biji gandum-wheat yang dikupas dan dihaluskan. Dibedakan atas kandungan protein (gluten)nya. Gluten ini mempengaruhi hasil olahan, karena itu diperlukan jenis tepung terigu yang sesuai untuk makanan tertentu.


Di lihat dari Kandungan Proteinnya Tepung Terigu dibagi menjadi 3, yaitu :

Soft Wheat (Terigu Protein Rendah).
Tepung ini terbuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8%-9%. Sifat dari tepung ini adalah memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. Biasanya dipakai untuk membuat kue kering, biscuit, pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi.
Contoh : Roda Biru, Kunci Biru.

Medium Wheat (Terigu Protein Sedang).
Terigu medium wheat mengandung 10%-11% protein. Biasa disebut all-purpose flour atau tepung serba guna. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga memiliki karakteristik diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang, seperti donat, bakpau, bapel, panada atau aneka cake dan muffin.
Contohnya : Segitiga Biru, Gunung Bromo

Hard Wheat (Terigu Protein Tinggi).
Tepung ini terbuat dari gandum keras (hard wheat). Mengandung protein 11-13%. Karena tingginya nilai protein yang dikandung menjadikannya mudah dicampur. difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis, serta mudah digiling. Tepung jenis ini cocok untuk bahan baku roti, mie, juga pasta karena sifatnya yang elastis.
Contohnya : Cakra Kembar

Dilihat dari Campurannya, ada :

Self Raising Flour.
Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam. Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil dan tidak perlu menambahkan pengembang lagi ke dalam adonan. Jika sukar didapat, tambahkan satu sendok teh baking powder ke dalam sekilo tepung sebagai gantinya. Self raising flour sangat cocok untuk membuat cake, muffin, dan kue kering.

Enriched Flour.
Adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral dengan tujuan memperbaiki nilai gizi terkandung. Biasanya harganya relatif lebih mahal. Cocok untuk kue kering dan bolu.

Whole Meal Flour.
Tepung ini biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak dan lembaganya sehingga warna tepung lebih gelap/cream. Terigu whole meal sangat cocok untuk makanan kesehatan dan menu diet karena kandungan serat (fiber) dan proteinya sangat tinggi.

Dilihat dari Bahan dasar Pembuatannya, yaitu :

1. TEPUNG MAIZENA, CORN STARCH
Terbuat dari Jagung. Biasa dipakai untuk pengental pada sup maupun saus, memberi tekstur halus dan lembut pada sponge cake dan puding, serta efek renyah pada kue kering.

2. TEPUNG TERIGU, WHEAT FLOUR
Terbuat dari gandum. Jenis-jenis tepung yang berprotein lebih banyak berasal dari tepung ini.

3. TEPUNG TANGMIEN, TANG FLOUR, WHEAT STARCH
Tepung ini merupakan endapan (sari pati) proses "Glutenisasi" dari tepung terigu, lalu diambil glutennya. Teksturnya halus & berwarna putih. Biasanya digunakan untuk membuat kulit dim sum, yang hasil akhirnya membuat tepung ini tampak bening/transparan.

4. TEPUNG TAPIOKA, TAPIOCA STARCH
Biasa juga disebut dengan aci atau tepung kanji. Dibuat dari sari pati ketela pohon (singkong). Biasanya dipakai untuk membuat penganan tradisional seperti kue pepe, selain itu juga sering digunakan untuk pengental makanan.warnanya bening, kental dan bersifat agak lengket (sticky) bila dipanaskan

Tidak cocok untuk gorengan karena menyerap minyak dan mengeras setelah dingin beberapa lama. Selain pengental, juga dipake untuk pengenyal pada bakso, pengganti sagu pada pempek, juga sebagai bahan baku krupuk. Ada juga yang membuat cendol berbahan tapioka, cendolnya jadi lentur dan bening.

Untuk kue kering bisa saling menggantikan dengan Tepung Sagu maupun Tepung Ararut. Kue kering yang terkenal dan terbuat dari ketiga jenis tepung ini adalah “Kue Semprit”.

Pada skala industri, tepung tapioka termodifikasi (modified tapioca starch) dipakai untuk pengental/stabilizer aneka saus.

5. TEPUNG SAGU, SAGO FLOUR, SAGO STARCH
Dibuat dari sari pati batang pohon sagu (sejenis palm). Mirip tepung aci tapi lebih kering. Selain dipakai sebagai pengental (karena juga bersifat agak lengket), juga sering dipakai sebagai bahan baku cookies atau penganan lain seperti makanan khas penduduk Indonesia Timur, Bagea dan bubur sagu. Kualitas sagu yang terbaik dapat dijumpai dengan nama Sagu Tani.

Ada juga TEPUNG SAGU OBIE, tepung ini khusus digunakan untuk membuat bika ambon. Teksturnya halus berwarna putih dan dijual di pasar swalayan dalam kemasan kotak kertas.

6. TEPUNG KETAN, GLUTINOUS RICE FLOUR
Tepung yang terbuat dari beras ketan hitam atau putih, dengan cara digiling/ ditumbuk/ dihaluskan. Tepung ketan putih teksturnya mirip tepung beras, tetapi bila diraba tepung ketan akan terasa lebih berat melekat. Untuk membedakan dengan tepung beras, laruntukan dengan sedikit air. Larutan tepung beras akan lebih encer sedangkan larutan tepung ketan akan lebih kental. Hal ini disebabkan tepung ketan lebih banyak mengandung pati yang berperekat.

7. TEPUNG ROTI COKLAT KERING
Biasanya untuk taburan masakan panggang seperti potato gratin atau untuk risoles dan kroket. Membuatnya sama seperti membuat tepung roti putih kering, hanya suhunya lebih panas hingga roti berwarna kecoklatan.

8. TEPUNG ROTI PUTIH KERING
Biasanya digunakan untuk membalut ikan, ayam, daging atau sayuran sebelum digoreng.
Membuatnya, letakkan roti tanpa kulit pada loyang datar selembar-selembar lalu jemur di bawah matahari sampai kering atau dioven dengan suhu 120° hingga kering tapi tidak
kecoklatan. Lalu haluskan dengan food processor atau dengan cara dimemarkan di dalam kantung plastik.

9. TEPUNG ROTI PUTIH BASAH
Biasanya digunakan untuk campuran isian ayam atau daging gulung, mengentalkan adonan puding, cake atau saus yang bercita rasa manis.
Membuatnya, cabik2 roti yang tidak dikeringkan lalu proses dengan food processor sampai halus. segera olah menjadi masakan.

10. PANKO FLOUR atau TEPUNG PANGKO
Tepung roti dengan tekstur yang lebih kasar dari tepung roti biasa, ada yang berwarna kuning keemasan, juga putih. Biasa digunakan untuk makanan Jepang seperti Katsu atau Tempura. Rasanya lebih garing dan renyah.

11. TEPUNG ROTI atau TEPUNG PANIR (BREAD CRUMB)
Tepung roti/panir ada beberapa jenis yang berbeda tekstur dan warnanya sehingga beda pula kegunaanya. Tepung roti banyak dijual dipasaran, tetapi membuat sendiri juga cukup mudah karena umumnya terbuat dari roti tawar yang dikeringkan.

12. TEPUNG GARUT (ARROWROOT FLOUR)
Kadang disebut juga dengan Tepung Larut atau Ararut. Terbuat dari umbi garut, tekstur dan warnanya seperti tepung sagu. Banyak digunakan untuk membuat kue kering.
Tepung ini lebih mudah dijumpai di daerah-daerah, seperti pasar Gede-Solo.

13. WHOLEMEAL FLOUR atau WHOLE-WHEAT FLOUR
Dibuat dengan cara menggiling seluruh bagian biji gandum (termasuk kulit arinya). Teksturnya lebih kasar dari tepung terigu dan warnanya tidak putih tapi agak kusam kecoklatan. Sangat menyerap cairan. Sering digunakan untuk membuat cookies atau roti tawar dengan rasa yang khas.

14. RYE FLOUR atau TEPUNG GANDUM HITAM
Tepung jenis ini masih kurang familiar disini. Tepung ini biasanya digunakan untuk membuat roti khas German (Pumpernickel).

15. SELF-RAISING FLOUR
Adalah tepung terigu yang sudah dibubuhi pengembang. Cake yang dibuat dengan tepung ini lebih tahan dibiarkan agak lama sebelum dipanggang dan tidak menjadi bantat serta mengembang lebih baik. Harga tepung jenis ini lebih mahal dari tepung jenis lainnya.
Sebagai bahan pengganti dalam pembuatan cake, 225 gram Self-Raising Flour = 225 gram tepung terigu protein sedang + 1/2 sdt Baking Powder + 1sdt soda kue.
Sebagai bahan pengganti dalam pembuatan cookies, 1 cup (115 gram) Self-Raising Flour = 1 cup terigu protein sedang + 1 sdt Baking Powder.
Tepung ini hanya efektif untuk jangka waktu 3 bulan, setelah masa tersebut zat pengembang tidak berfungsi lagi.

16. TEPUNG CUSTARD (CUSTARD POWDER)
Adalah tepung yang dibuat dari campuran tepung kentang (atau maizena), gula, susu dan kuning telur dan bahan pengental lainnya.
Berbentuk bubuk halus berwarna kekuningan. Dijual dalam kemasan box atau kaleng.
Biasanya digunakan untuk membuat vla.

17. TEPUNG KENTANG (POTATO FLOUR)
Warnanya putih. Dibuat dari kentang yang dimatangkan lalu dikeringkan dan dibuat tepung. Biasanya dipakai untuk pengental saus, cake, cookies, schotel dll. Tepung kentang masih belum lazim dipergunakan sehingga agak sulit didapat.

18. TEPUNG BERAS (RICE FLOUR)
Tepung yang dibuat dari beras yang digiling/dihaluskan. Warnanya putih, bila diraba dengan jari, tepung beras akan terasa lebih lembut dan halus dibandingkan dengan tepung ketan. Biasa digunakan untuk penganan tradisional.

19. POLENTA atau CORNMEAL
Biasanya disebut juga dengan nama tepung jagung, karena dibuat dari biji-biji jagung yang dihaluskan, berwarna kuning terang dan teksturnya kasar. Biasanya tepung ini digunakan sebagai bahan baku untuk membuat Tortilla (roti khas Meksiko)

20. TEPUNG SEMOLINA (SEMOLINA FLOUR)
Tepung ini dibuat khusus dari kulit bulir gandum yang keras, warnanya kuning muda dan berbutir-butir. Kadar proteinnya paling tinggi diantara jenis tepung.Biasanya digunakan dalam pembuatan makaroni, spaghetti (aneka pasta), juga pudding, cookies, cake & soup. Tepung ini merupakan hasil sampingan pada pembuatan tepung terigu di pabrik.

21. TEPUNG HUNKWE, TEPUNG KACANG HIJAU (MUNG BEAN FLOUR)
Warnanya putih, dibuat dari sari pati kacang hijau. Biasanya dipakai untuk membuat kue nagasari, centik manis atau cendol.

22. HAVERMOUT (OAT MEAL)
Terbuat dari biji gandum-oat, teksturnya sangat kasar lebih menyerupai serpihan dan warnanya kusam kecoklatan. Kadar serat dan proteinnya tinggi. Bisa dibuat bubur atau cookies.

23. ALMOND POWDER (BUBUK ALMOND)
Terbuat dari kacang Almond yang sudah dikupas dan dihaluskan/dihancurkan, teksturnya kasar dan warnanya kuning. Harganya relatif mahal. Digunakan untuk membuat cookies dan jaconde cake.

24. TEPUNG SUKUN
Tepung yang terbuat dari buah suku. Sukun dikupas, dicuci, diberi sedikit garam, tiriskan, jemur hingga kering, lalu haluskan hingga berbentuk tepung. Tepung ini bisa juga digunakan untuk membuat kue-kue.

25. TEPUNG HONG KONG
emoticon-Bingung (S)
Tepung Hong Kong adalah salah satu jenis tepung terigu yang terbuat dari biji gandum yang dikupas hingga warnanya putih bersih. Karena itu warnanya lebih putih dari tepung terigu biasa dengan kandungan gluten yang rendah. tepung ini juga dikenal dengan nama Water Lily Flour.

Ada banyak juga ya ternyata, lalu kegunaanya atau manfaat dari tepung itu sendiri ada beberapa orang yang mengatakan berbeda-beda, ini ane rangkum dari yang ane tau dan dari jawaban teman ane:
- Tepung bagus utk dikonsumsi saat orang sedang diet
- Baik utk pencernaan, namun bagi beberapa orang ada yang mengatakan tidak
- Tidak bagus bila dikonsumsi secara terus menerus atau terlalu banyak, karena bisa menyebabkan kegemukan
- Tidak disarankan utk bergantung terus dengan tepung karena vitamin yang terkandung didalamnya sedikit atau bahkan seringkali hilang akibat dari proses penggilingan.
- Makanan yang mengandung tepung baik dikonsumsi sebagai pengganjal perut
- Bisa dijadikan bahan eksperimen utk membuat atau menemukan cita rasa baru dalam makanan
(utk lebih kompleksnya mungkin bisa langsung tanyakan ke dokter ahli gizi gan, karena beliau yang lebih tau dibidang itu)

Nah kira-kira seperti itulah jenis tepung beserta manfaat dan kegunaannya. Namun kalau ada yang salah mohon dikoreksi, dan kalau ada tambahan dari sobat sekalian silahkan di share juga ya biar jadi tambah pengetahuan saya.


2. BUTTER

Mentéga adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol.
Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu ruangan.
Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih.


TRADISIONAL BUTTER
  • Churned Butter
Churned butter adalah mentega tradisional yang dibuat dengan mengaduk susu yang telah dipasteurisasi hingga bentuknya lebih padat. Di Kanada, ada sebuah peraturan bahwa churned butter ini harus mengandung setidaknya 80% lemak, 16% air dan 3% susu murni. Churned butter ini dijual dalam dua versi, salted dan unsalted, tergantung selera dan kebutuhan pemakaian.
  •      Sweet Butter
Ada yang menyebut sweet butter ini unsalted butter. Sebenarnya sweet butter adalah jenis churned butter yang dalam pembuatannya tidak menggunakan garam, jadi rasanya manis. Dalam dunia baking, sweet butter ini digunakan sebagai penyeimbang rasa apabila kadar garam di dalam masakan/kue/roti terlalu banyak. Sayangnya, sweet butter tidak tahan lama dibandingkan dengan salted butter, sehingga ia harus cepat digunakan setelah dibeli.
  •      Light Butter
Yang dimaksud dengan light butter adalah jenis dari churned butted, namun dalam pembuatannya telah ditambahkan air sebanyak 25% sehingga kadar lemak dalam mentega ini jauh lebih rendah. Karena mengandung kadar air yang cukup banyak, light butter ini sebaiknya disajikan sebagai tambahan saat makan roti atau kue kring saja. Light butter tidak cocok digunakan untuk memasak atau ditambahkan pada saus karena ia akan cepat meleleh dan menguap.
  •      Cultured Butter
Cultured butter adalah mentega yang terbuat dari cream susu kemudian dalam proses fermentasinya  ditambahkan bakteri (yang hampir mirip dengan bakteri dalam yogurt). Mentega ini usianya jauh lebih lama dari churned butter, sehingga dapat disimpan lebih lama apabila tidak langsung digunakan. Ada dua jenis cultured butter, salted dan unsalted yang juga digunakan sesuai kebutuhan dan selera.

MODERN BUTTER
Dalam perkembangannya, ada beberapa mentega tradisional yang kemudian dikembangkan sesuai dengan sentuhan teknologi dan trend. Yang pada akhirnya memunculkan 4 jenis mentega baru yang cukup populer, yaitu:
  •     Flavoured Butter
Flavoured butter sebenarnya adalah jenis traditional butter yang ditambahkan perasa, seperti bawang putih, rasa pedas, atau bumbu-bumbu lainnya. Flavoured butter biasanya digunakan sebagai bumbu instant untuk menyantap makanan, semisal jagung bakar, jagung rebus, roti, biskuit, dan lain sebagainya.
  •     Blended Butter
Blended butter adalah mentega yang biasanya dalam penggunaan dicampur dengan beberapa minyak, seperti canola misalnya. Karena dicampur, bentuknya nyaris cair dan biasanya digunakan sebagai lapisan makanan.
  •     Whey Butter
Sedangkan whey butter adalah mentega yang terbuat dari whey. Warnanya jauh lebih kuning dari warna mentega biasanya, aromanyapun jauh lebih cheesy.
  •     Whipped Butter
Whipped butter adalah mentega yang dibuat lebih ringan untuk sajian mentega di meja makan. Mentega ini digunakan untuk lapisan teman makan roti, pancake, dan lain sebagainya. Mentega ini tidak dibuat untuk bahan dasar memasak atau membuat roti.
  •     Ghee
Ghee adalah mentega yang bisa dibilang cukup langka. Biasanya dijual dalam bentuk nyaris cair sehingga harus dikemas di dalam toples. Terdiri dari kandungan lemak tinggi, dan susu murninya telah dipisahkan dalam proses fermentasinya. Agar Ghee bisa bertahan lama, ia harus disimpan di tempat yang dingin atau di dalam kulkas.




3. WHIP CREAM

Whipped Cream 

Whipped cream atau yang disebut juga krim kocok adalah krim kental yang dibuat dari 30% lemak susu dan krim yang dikocok dengan menggunakan alat pengocok hingga berwarna putih cerah dan kaku. Whipped cream biasanya dijual dalam bentuk cair dan bubuk yang kemudian dicampur dengan air es sebelum dikocok.
Whipped cream yang cair biasanya memiliki rasa yang cenderung gurih dan tidak manis, sedangkan whipped cream bubuk rasanya cenderung manis. Dari segi ketahanannya, whipped cream bubuk jauh lebih tahan lama kakunya dalam suhu ruang, dalam artian, tidak gampang meleleh kembali. Sedangkan whipped cream cair cenderung mudah leleh dalam suhu ruang.
Fungsi

      Whipped cream adalah salah satu bahan utama dekorasi cake, kue, dan minuman. Bisa juga dijadikan bahan filling dengan menambahkan perisa makanan seperti coklat, kopi, vanila, dan lain sebagainya.
      Baik whipped cream bubuk maupun cair, keduanya sama-sama harus dikocok dengan cepat dan stabil agar segera kaku. Menggunakan mesin pengocok biasanya hasilnya lebih cepat dan tidak membuat tangan pegal.
      Whipped krim dibuat dari bahan dasar susu, sehingga manfaat susu pun dapat diperoleh dari whipped cream ini. Meski memang, kandungan lemaknya juga cukup banyak sehingga tidak disarankan konsumsi dalam jumlah banyak.

Cara Mengolah
      Whipped cream bisa menjadi semakin keras ketika dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Umumnya, yang bisa disimpan untuk diolah lagi adalah whipped cream yang belum dikocok. Baik itu cair maupun bubuk.
      Tapi, krim bubuk lebih tahan lama daripada krim cair. Untuk krim cair, begitu dibuka, paling lama tiga hari harus sudah dihabiskan. Atau bisa juga mengocoknya kembali dan kemudian dibekukan di dalam freezer. Membuat whipped cream sendiri? Bisa! Memang agak susah mendapatkan whipped cream ini kalau tidak di swalayan-swalayan besar.
  

SUMBER :



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar